07 September 2009

Teknologi Tepat Guna dari Pasir Muncang

Crest Damper dari Pasir Muncang 

// Telah dimuat di milis IA-ITB dengan message no. 44154, Maret 11, 2009
// Maaf apabila salah menyebut nama para pelaku, mohon dikoreksi. 

Bantar Gebang, 10 Maret 2009.


Minggu sore lalu (8/03/2009) saya nonton reality show di TransTV judulnya Jika Aku Menjadi, sebuah acara yang bagus yang memberi kesempatan bagi pemuda-pemudi ekonomi kelas atas untuk mengenal sulitnya kehidupan orang-orang ekonomi-susah. Kisahnya tentang mahasiswi bernama Tiara yang ngenger beberapa hari di rumah Mang Aput ( atau mang Adul saya lupa persisnya, maaf kalau salah, tolong dikoreksi ) si penjual kacang. Lokasi kisahnya di desa Pasir Muncang di sekitar Purwakarta atau Plered. Entah lokasi persisnya, tapi terekam di tayangan tersebut ada kereta api yang melintas di jembatan kremona di sekitar daerah tersebut. Ok bukan soal si mahasiswi dan kacangnya ( jangan berpikiran jorok, yang saya maksud kacang-rebusnya Mang Aput tentunya) yang akan saya bicarakan disini, tapi ada hal menarik yang diragakan oleh si mamang saat mikul tong air dari sumbernya ke rumahnya yang agak jauh dan menanjak. Bisa diperkirakan saat dipikul air dalam tong plastik yang terbuka ( -/+ 35 literan ) akan terguncang-guncang dan tumpah. Semakin cepat jalan si pemikul bisa dipastikan makin banyak air yang tumpah.

04 September 2009

Menyeberangi Lautan Menggapai Kemerdekaan


Bantar Gebang, 8 Januari 2008


Kemarin petang saya dan pasukan saya menyeberangi Selat Sunda dari Bakauheni ke Merak. Sebelumnya sudah saya baca laporan bahwa ketinggian ombak di Selat Sunda bagian selatan sekitar 2.5 - 3 m, cukup tinggi utk diseberangi. Tetapi di bagian utara mungkin paling tinggi sekitar 1 m yang masih aman untuk pelayaran.  Dari bendera penanda arah-angin bisa dipastikan bahwa kecepatan angin lebih dari 20 knot. Sehingga  ferry memang harus berlayar zig-zag menyesuaikan arah terjangan ombak. Saya rasa sang kapten tidak sempat menikmati musik dangdut kegemarannya karena harus bekerja dengan lebih serius. Dulu saya pernah beberapa kali bergurau dengan ombak yang setinggi 3 m atau kadang lebih dengan perahu nelayan yang panjangnya hanya 10 meteran. Sungguh sebuah kenikmatan advonturir yang sangat mengasyikkan meski sebenarnya tidak perlu dilakukan oleh orang yang cukup waras. Itu dulu sewaktu masih muda, tentu tidak pantas lagi bagi orang yang overseket seperti saat ini.

Water World ( part 1 )

Sungkup Pelindung Sambungan Kabel Taman Anda

Anda pasti ingat saat The Mariner membawa Helen ke kedalaman laut untuk meyakinkannya bahwa the Dryland telah lama basah terendam air dalam filem Waterworld ( Universal Studio - 1995). Karena tidak memiliki insang sebagaimana the Mariner yang merupakan Ichtyus Sapien yang sebangsa mutan ikan, maka Helen ditempatkan dalam sebuah diving-bell atau sungkup kedap air dari plastik tembus pandang agar masih bisa bernapas sebagai manusia biasa. Meski agak berlebihan, bagian ini adalah salah satu bagian yang saya sukai dari filem yang entah kenapa menerima banyak kritik negatip tersebut.


Kevin Costner - Jeanna Tripplebout - Tina Majorino
( the Mariner - Helen - Enola )
Waterworld - Universal Studio - 1995