19 August 2009

Ngepotpun Bisa Untuk Ungkapkan Terimakasih.

Sobat,


Beberapa hari lalu, pas kami bertetangga sedang santai ngobrol ngalor-ngidul tentang kemerdekaan, seorang anak tetangga yang berumur 5 tahunan nyamperin bapaknya utk memperbaiki rem sepeda-kecilnya yang tidak pakem. Rem yang pakem penting bagi mereka utk bisa ngepot atau berbalik arah hanya dengan ngerem roda depan. Karena bapaknya termasuk orang yang tidak handy maka dijanjikannyalah oleh bapaknya besok pagi akan dibawa ke bengkel sepeda. Ok semuanya tampak baik-baik saja, pergilah si anak melanjutkan permainan bersepedanya dengan anak-anak yang lain.


17 August 2009

De Oppresso Liber


Membebaskan Yang Tertindas


Sobat,

Di tengah kegalauan dan was-wasnya hati dan logika menghadapi situasi perekonomian, pagi ini saya memperoleh sukacita meskipun kecil  saja. Walau demikian hal tersebut  saya rasakan sebagai berkah yang khusus diperuntukkan  bagi saya pagi ini. Ijinkanlah saya berbagi kisah tersebut di sini, kisah sederhana yang mungkin tidak cukup berarti.





Sejak kemarin sore, di atap kaca rumah terdengar berisik tak tek tok tak tek tok. Kami amati ternyata ada seekor tawon yang terjebak di dalam rumah dan kesulitan menemukan jalan keluar. Saya bergumam, 'Ah nanti kan dia ketemu jalan keluarnya sendiri, sengaja atau tidak sengaja'. Tetapi sampai pagi tadi ternyata si tawon belum juga beruntung karena tentunya tidak cukup cerdas membedakan udara terbuka dan kaca.

Dilarang Menembak Burung Rektor




Jikalau Anda pernah bertamasya ke kota Bandung dan pernah membawa putra-putri anda naik kuda di sekitar kebun-binatang Tamansari  dan di sekitar kampus ITB, barangkali anda pernah membaca tanda-larangan di lapangan depan kampus ITB sebelah barat yang terkenal sebagai lapangan Aula Barat, yang tertulis seperti ini :


DILARANG
MENEMBAK BURUNG
REKTOR


16 August 2009

Kanthong Wewe


Penyelamat Barang dari Genangan Air dan Banjir

Bantar Gebang, 15 Agustus 2009 
Telah dimuat di http://ia-itb.blogspot.com/

"Ngapa le, mripatmu kok abang, mau bengi ora turu ya ?", begitulah pertanyaan saya pada seorang sopir kolega saya ketika saya ketemu dia di tempat parkir sekitar awal tahun ini.

"Anu Pak, tadi jam 4 pagi saya ditelepon bapak untuk segera datang menyelamatkan mobilnya. Banjir Pak, takut seperti dulu nggak sempat mindahin ke tempat yang aman, kerendem air, elektroniknya pada rusak", begitulah kira-kira jawaban Mister Mairin sopir teman saya tadi.


Taman Layang

Taman Evakuasi Banjir
Ide ini sebenarnya sudah sangat lama berada di direktori Sak Enake Udele Dhewe di komputer saya yang merupakan kumpulan ide-ide yang kadang tidak umum atau di luar bidang profesi  / disiplin keilmuan yang saya tekuni. Sebagaimana ide-ide lainnya, ide adalah sesuatu pemikiran yang dengan pelbagai alasan belum pernah dicoba. Namun saya berharap bahwa dengan ide ini dapat ikut menyelesaikan atau paling tidak memberi masukan penyelesaian suatu permasalahan. Lebih lanjut dengan suatu ide diharapkan mendorong munculnya ide-ide baru yang lebih kreatif, progresif, realistis dan dapat dimanfaatkan.
 
Gagasan yang akan saya kemukakan di sini menyangkut soal banjir di kota-kota besar seperti misalnya Jakarta, yang boleh dikatakan selalu pasti datangnya dan selalu pastinya penderitaan yang diakibatkan. Sejauh ini rumah saya yang tidak jauh dari TPA Bantar Gebang yang legendaris itu tidak pernah kebanjiran. Mudah-mudahan tidak akan pernah mengalami.